Pengertian Stabilitas Kapal
Di bawah ini akan dijelaskan tentang pengertian stabilitas secara singkat dan jelas.
Pengertian stabilitas adalah suatu
ilmu yang mempelajari tentang kemampuan sebuah kapal untuk kembali
kedudukan semula setelah disengetkan oleh gaya - gaya dari luar.
Gaya - gaya dari luar yang dapat menimbulkan kapal senget adalah :
- Angin
- Keadaan laut atau gelombang
- Kebocoran yang dilakukan oleh tubrukan atau kandas
Stabilitas kapal dibagi menjadi dua yaitu :
- Stabilitas statis adalah stabilitas saat kapal dalam keadaan diam atau berlayar dilaut tenang
- Stabilitas Dinamis adalah diperuntukan bagi kapal yang sedang oleng atau mengangguk
Stabilitas Awal ( Initial Stability )
Stabilitas Awal
( Initial Stability ) adalah nstabililas dengan sudut senget kecil,
yang dimaksud dengan sudut senget kecil adalah sudut senget antara 0
derajat sampai dengan 15 derajat.
Titik Penting pada kapal :
- Titik Berat ( G ) adalah suatu titik tangkap dari sebuah titik pusat dari seluruh gaya berat yang menekan kebawah
- Titik Apung ( B ) adalah titik tangkap dari seluruh gaya yang bekerja vertival keatas
- Titik Metacentris ( M ) adalah titik potong antara garis lurus keatas yang melewati titik B dengan bidang centre line
- Titik Keel ( K ) adalah titik pada lunas kapal
- GM ( Metacentris Height ) adalah jarak tegak antara titik G dengan titik M diukur pada bidang center line
- Bidang Center Line adalah bidang tegak yang membagi lebar kapal menjadi dua sama besar
- KM ( Initial Metacentric Above Keel ) adalah jarak tegak antara lunas dengan titik M diukur pada bidang center line
Jenis - Jenis Stabilitas Awal :
- Stabilitas Positif adalah stabilitas kapal dimana titik G berada dibawah titik M ( Stable Equilibrium ) Penyebabnya yaitu penempatan muatan dibagian bawah > penempatan muatan dibagian atas
- Stabilias Netral adalah stabilitas kapal dimana titik G berimpit dengan titik M ( Neutral Equilibrium )
- Stabilitas Negatif adalah stabilitas kapal dimana titik G berada di atas titik M ( Unstable Equilibrium. Penyebabnya yaitu penempatan muatan dibagian bawah < penempatan muatan diabagian atas ( Top Heavy )
Stabilitas Positif Dibedakan Menjadi Tiga yaitu :
1. Stabilitas langsar adalah stabilitas positif yang dimana nilai GM nya terlalu kecil
Penyebab :
Perbedaan penempatan muatan di palka atas dan palka bawah relativ sangat kecil.
Tanda - Tanda :
Sudut olengan kapal relatif besar dengan demikian periode olengan juga relativ besar meskipun kapal berlayar di laut tenang.
Akibat :
Karena penggunaan bahan bakar dan air tawar selama pelayaran stabilitas kapal bisa menjadi netral bahkan menjadi negative sehingga saat berbahaya jika mendapat ombak / angin kencang.
Penanggulangan :
Kapal Berbentuk Segi Tiga Prisma
1. Stabilitas langsar adalah stabilitas positif yang dimana nilai GM nya terlalu kecil
Penyebab :
Perbedaan penempatan muatan di palka atas dan palka bawah relativ sangat kecil.
Tanda - Tanda :
Sudut olengan kapal relatif besar dengan demikian periode olengan juga relativ besar meskipun kapal berlayar di laut tenang.
Akibat :
Karena penggunaan bahan bakar dan air tawar selama pelayaran stabilitas kapal bisa menjadi netral bahkan menjadi negative sehingga saat berbahaya jika mendapat ombak / angin kencang.
Penanggulangan :
- Jika kapal sandar pindahkan muatan berat dari atas kebawah secukupnya dan jika mungkin isilah ballast
- Jika Kapal berada di tengah laut dan memungkinkan isilah ballast dan gunakan bahan bakar atau air tawar dari tanki - tanki atas serta bernavigasi dengan hati - hati.
2. Stabilitas Kaku adalah stabilitas positif dimana GM nya terlalu besar
Penyebab :
Perbedaan penempatan muatan dipalka atas dan palka bawah relativ sangat besar
Tanda - Tanda :
Sudut olengan
kapal relative kecil dan menyentak - nyentak dengan demikian periode
olengan juga relativ kecil mesikupun kapal berlayar dilaut yang tenang.
Akibat Yang Ditimbulkan :
Karena gerakan yang menyentak - nyentak tersebut
dapat mengendorkan bahkan memutuskan lashingan muatan, sehingga
berbahaya terhadap muatan yang akhirnya berbahaya terhadap kapal maupun
Crew kapal.
Penanggulangan :
- Jika kapal sandar dipelabuhan pindahkan muatan yang berat dari bawah keatas secukupnya, jika kondisi memungkinkan buang ballast dan perkuat lasingan.
- Jika kapal berada di tengah laut perkuat lasingan dan jika memungkinkan gunakan bahan bakar dan air tawar di tanki - tanki bawah serta bernavigasi dengan hati - hati.
Stabilitas Ideal :
Stabilitas ideal adalah stabilitas positif dengan nilai GM ideal atau sangat baik
Besar kecilnya
nilai GM ideal ini telah dihitung oleh pihak pembuat kapal melalui biro
klasifikasi dan nilainya dicatat dalam blue print .
Sebagai acuan GM yang ideal :
- Kapal Penumpang : 2 % x lebar
- Kapal barang kecil : 4 % x lebar
- Kapal Barang besar : 8 % x lebar
Pergerakan Titik Metacentris Kapal ( M )
Titik M akan berpindah ke posisi semula apabila :
- Kapal mengalami perubahan draft
- Kapal miring dari berbagai sudut miring
namun demikian pada saat kapal miring dengan sudur miring kecil ( 15% ) kedudukan titik M ini dianggap tetap pada posisi semula.
Pergerakan Titik apung Kapal ( B )
Titik B akan berpindah dari posisi semula apabila :
- Kapal mengalami perubahan draft
- Kapal miring dari berbagai sudut
Pada stabilitas
bentuk titik B sangat berperan sedangkan pada stabilitas berat, titik G
sangat berperan. Jadi dalam stabilitas, titil B dan titik G ini
merupakan titik - titik yang sangat penting.
Pergerakan titik Berat Kapal ( G )
titik G akan berpindah dari titik semula apabila
- Terjadi pergesarn bobot ( Shifting the Cargo )
- Terjadi penambahan bobot ( Loading Cargo )
- Terjadi Pengurangan bobot ( Discharging Cargo )
Menghitung KB, KM dan BM
Dengan diagram metrasentris dan hydrostatis
KM = KB + BM
Berdasarkan Bentuk badan kapal
Kapal Berbentuk Kotak :
KB = 1/2 d
BM = b2
12d
KB = 2 d
Kapal Berbentuk Biasa / Umum
3
BM = b2
6d
KB = 1 sd V
3
2 A
BM = B .b2
d . Cb
No comments:
Post a Comment